COVID-19 Renggut Nyawa Setiap 4 Menit di India, Thailand Khawatirkan Gelombang Ketiga
Di saat India terus berjuang mengatasi gelombang kedua penularan COVID1-9, pemerintahan pimpinan Perdana Menteri berusaha membungkam kritik yang muncul di media sosial.
Pemerintah India mendapat banyak kritikan karena dianggap lengah dan terlalu cepat percaya diri, dengan mengizinkan berbagai kegiatan keagamaan dan politik dimana orang berkumpul dalam jumlah besar ketika kasus di India sempat turun ke angka di bawah 10 ribu per hari.
Pemerintah juga dituduh tidak mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan kalau ada peningkatan kasus.
Sekarang kasus harian naik selama empat hari berturut-turut, dengan dalam 24 jam terakhir ada 349.691 kasus, dengan India sekarang menjadi negara dengan kasus penularan tertinggi di dunia.
Dalam sebulan terakhir saja, angka kasus setiap hari naik delapan kali lipat sementara angka kematian naik 10 kali lipat.
Setiap menit empat orang meninggal
Negeri dengan penduduk 1,3 miliar orang tersebut sekarang sudah mencatat 16,96 juta kasus, dan 192.311 kematian.
Dalam 24 jam terakhir, menurut data dari Departemen Kesehatan yang meninggal sebanyak 2767 orang namun para pakar mengatakan jumlah sebenarnya yang meninggal mungkin lebih banyak lagi.
Para pakar mengatakan adanya varian yang lebih cepat menular, termasuk yang banyak beredar di India bernama B1617 juga menjadi salah satu sebab meningkatny kasus dengan cepat.
Di saat India terus berjuang mengatasi gelombang kedua penularan COVID1-9, pemerintahan pimpinan Perdana Menteri berusaha membungkam kritik yang muncul di media sosial
- Kenapa 26 Januari Jadi Tanggal Kontroversial di Australia?
- Dunia Hari Ini: COVID Kemungkinan Besar Berasal dari Laboratorium
- Prabowo Bertukar 5 Kerja Sama dengan India, Kesehatan Hingga Digital
- KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali Kunjungi Perusahaan Rudal BrahMos
- Prabowo Belajar dari PM India soal Pengentasan Kemiskinan
- Prabowo Singgung Politikus Senior dan Diplomat, Presiden India Ungkit soal Bung Karno