COVID-19 Tak Menyurutkan Semangat Petani Melaksanakan Panen Raya

jpnn.com, BANDUNG - Di tengah ancaman penyebaran wabah virus corona atau COVID-19, tak menyurutkan semangat petani melaksanakan panen raya. Hal ini demi memastikan ketersediaan pangan yang justru sangat dibutuhkan di saat ini.
Misalnya Kelompok Tani (Poktan) Sumber Mukti Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung yang tetap melaksanakan panen raya. Panen raya itu dilakukan di lahan seluas 50 hektare dari luas sasaran panen raya mencapai 689 hektare. Direncanakan panen raya akan berlangsung hingga akhir bulan April 2020 mendatang, setelah panen raya sudah berlangsung sepekan ini.
"Kebutuhan pangan terutama beras di Kabupaten Bandung sampai bulan Mei aman, tidak perlu panic buying di tengah wabah virus corona ini," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran, melelalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Ina Dewi Kania.
Di tempat sama, Ketua Poktan Sumber Mukti Desa Sumbersari, Asep Hermawan mengatakan, para petani di Desa Sumbersari sudah mulai melaksanakan panen raya secara bertahap. Mengingat para petani tak bisa membiarkan tanaman padi yang sudah waktu panen raya tersebut.
"Di tengah ancaman wabah virus corona, para petani tetap melaksanakan panen raya seperti biasa. Namun dalam pelaksanaan panen raya kali ini berbeda dengan situasi dan kondisi sebelumnya. Disaat panen raya, para petani mengenakan masker untuk alat pelindung diri dari ancaman wabah virus corona sebagai bentuk meningkatkan kewaspadaan penularan wabah virus corona," kata Asep.
Untuk mewaspadai ancaman penularan virus corona, kata Asep, para petani tak melaksanakan panen raya pada pagi hari, melainkan pada siang hari disaat sinar matahari sudah terasa panas. "Panen raya dilaksanakan siang hari atau paling tidak lewat dari pukul 08.00 WIB sampai jelang zuhur, setelah sinar matahari terasa panas. Dengan harapan sinar matahari dapat mencegah penularan wabah virus corona," katanya.
Ia mengatakan melaksanakan panen raya pada varietas padi Ciherang, Inpari dan IR64 ini untuk mengejar waktu masa tanam kedua dalam upaya mengantisipasi kekurangan air karena menghadapi kemungkinannya terjadi musim kemarau.
"Ini juga setelah dilakasanakan panen raya, langsung membuat penyemaian baru tanaman padi untuk segera melaksanakan penanaman kembali pada masa tanam kedua," ujarnya.
Di tengah ancaman wabah COVID-19 tak menyurutkan semangat petani melakukan panen raya demi memastikan ketersediaan pangan.
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Meraup Untung dari Kemacetan Arus Mudik, Pedagang Kopi Keliling Berseliweran
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah