Covid-19 Terus Menebar Maut di Hong Kong, Peti Mati Jadi Barang Langka

China memasok lebih dari 95 persen kebutuhan peti mati Hong Kong yang mencapai 250-300 buah per hari, kata pejabat pangan dan kesehatan kota itu, Irene Young.
Dia menerima lebih dari 3.570 peti mati pada 14-16 Maret, setelah otoritas setempat berkoordinasi dengan pemerintah pusat China.
Enam krematorium kini beroperasi hampir 24 jam untuk menangani hampir 300 jenazah per hari, dua kali lipat dari biasanya.
Kamar-kamar mayat untuk publik telah diperluas agar bisa menampung 4.600 jenazah dari kapasitas sebelumnya yang hanya 1.350, kata otoritas.
Lembaga swadaya masyarakat Forget Thee Not telah bermitra dengan pembuat peti mati ramah lingkungan LifeArt Asia untuk mendonasikan 300 peti mati dan 1.000 kotak penyimpanan ke enam rumah sakit umum.
Setiap peti dibuat dari papan serat kayu daur ulang dan mampu menahan beban hingga 200 kg. Bahan pengawet seperti serbuk berubah menjadi gas ketika dimasukkan ke dalam peti atau kantong untuk menjaga kondisi jenazah hingga selama lima hari.
"Kita berada di tengah badai," kata kepala eksekutif LifeArt Asia, Wilson Tong. "Dan di tengah badai, kami berusaha memberi jeda untuk beristirahat." (ant/dil/jpnn)
Peti mati mulai langka di Hong Kong seiring terus meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Di Hong Kong, Fadli Zon Banggakan Film Nasional kian Mengglobal
- Perusahaan Perikanan Asal Tual Ini Kembali Ekspor Kerapu Hidup ke Hong Kong
- Tanpa Zheng/Huang, Ganda Campuran China di All England Tetap Mengerikan
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Thong Guan Industries Bhd asal Malaysia Resmi Berinvestasi di KIT Batang, Jawa Tengah