Covid-19 Tinggi Setiap Menjelang Ramadan dan Lebaran? Simak Penjelasan KSP

jpnn.com, JAKARTA - Kantor Staf Presiden meminta masyarakat tak termakan isu miring soal kenaikan level PPKM dengan kegiatan keagamaan.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo menyatakan penentuan pengetatan atau level PPKM selalu mengacu pada data, kajian para pakar, dan asesmen situasi Covid-19 di setiap daerah.
“Indikator yang digunakan dalam penentuan level PPKM tiap daerah mengacu pada rekomendasi pakar dan WHO, seperti angka kasus, angka testing, tracing, bed, vaksin, dan lain-lain," ucap Abraham dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (11/2).
Abraham memastikan pemerintah sudah sangat transparan soal data dan kajian yang digunakan dalam menentukan level PPKM.
"Jadi sungguh tidak benar mengkaitkan pengetatan level PPKM dengan momentum perayaan agama tertentu," kata Abraham.
Dia menegaskan hasil asesmen setiap kabupaten/kota, tutur dia, bisa dilihat dan dicek pada website vaksin.kemkes.go.id.
"Di situ ada semua datanya," terang Abraham.
"Sekarang adalah momentum kita untuk bersatu dan bergotong-royong menghadapi gelombang Omicron," pesan Abraham. (mcr10/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Kantor Staf Presiden meminta masyarakat tak termakan isu miring soal kenaikan level PPKM dengan kegiatan keagamaan.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Masjid Garapan Waskita Karya Siap Digunakan untuk Ibadah, Ramadan Makin Khusyuk
- Mengkaji Kitab Mbah Hasyim, Ma'ruf Amin: Inilah Tradisi PKB
- Slim Fit Booster dari LIGHThouse Bikin Puasa Sambil Diet Nyaman, Sehat
- Laksan Palembang, Sajian yang Cocok untuk Menu Buka Puasa
- BI Buka Layanan Penukaran Uang untuk Idulfitri 2025, Catat Lokasinya!
- Kendalikan Harga Pangan, Gubernur Jateng Libatkan Polisi Gelar Operasi Pasar