COVID-19 Ubah Perilaku Hubungan Internasional

"China harus menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan memberi informasi sehingga masyarakat mendapatkan kejelasan mengenai apa yang sesungguhnya terjadi, karena kita tidak ingin hal itu terulang," katanya.
Menteri Dutton sendiri positif terinfeksi virus corona dan terpaksa menjalani perawatan rumah sakit pada Maret lalu.
Sikap Australia terhadap China, dan sebaliknya, atas isu ini sedikit banyak akan mempengaruhi dinamika hubungan keduanya setelah pandemi.

Tetapi di Indonesia, gugatan yang serupa tidak terjadi.
Meski laten, sentimen anti-China sebagai kambing hitam COVID-19 belum mengemuka.
Randy malah melihat, ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap produksi dan pasar China tidak akan berubah banyak setelah pandemi, karena pada kenyataanya agak sulit bagi Indonesia untuk mengalihkan pasar atau mencari sumber produsen baru.
"Dengan banyaknya dana yang harus reaalokasikan untuk jaring pengaman sosial selama pandemi COVID-19, Pemerintah Indonesia akan cenderung semakin bergantung kepada kerjasama pendanaan asing bagi proyek-proyek pembangunan pasca pandemi COVID-19," kata Randy.
Pandemi global virus corona memaksa hampir setiap negara menutup pintu masuknya dan memfokuskan diri pada urusan dalam negeri, baik dalam menangani penyakit maupun menjaga kondisi ekonomi
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi
- Terungkapnya Tindakan Kekerasan di Sejumlah Pusat Penitipan Anak di Australia