COVID Varian Campuran Menyebar di Asia Termasuk Indonesia
Sejumlah negara di Asia termasuk Indonesia kini mengalami penyebaran COVID-19 varian campuran yang dikenal dengan Varian XXB. Kasusnya diprediksi meningkat menjelang musim liburan Natal dan Tahun Baru.
Pemerintah Indonesia melaporkan tambahan 7.822 kasus positif pada Kamis (17/11/2022), sehingga totalnya sejak Maret 2020 menjadi 6.590.113 kasus, dengan 6.370.351 orang telah sembuh.
Disebutkan, saat ini tercatat 60.471 kasus aktif, dan 38 pasien meninggal kemarin, menjadikan total kematian 159.291 orang.
Menurut pakar kesehatan masyarakat dari Australian National University Dr Sanjaya Senanayake, Varian XXB adalah campuran subvarian yang bersaing untuk mendapatkan dominasi.
"Semuanya masih Omicron, tapi subvariannya baru. Jadi mereka akan menantang sistem kekebalan tubuh kita, dan saya memprediksi terjadinya peningkatan kasus," kata Dr Senanayake kepada ABC News.
"Tapi karena kekebalan hibrida kita, ini akan menjadi penularan gelombang pendek dalam hal jumlah kasus dan rawat inap," tambahnya.
Secara terpisah, epidemiolog Jane Soepardi mengatakan Varian XBB sudah masuk ke Indonesia tapi belum dominan.
Meski demikian, ia menyebut faktor kualitas pengawasan yang tak memadai, dengan banyaknya kasus yang tidak dilaporkan secara resmi.
Sejumlah negara di Asia termasuk Indonesia kini mengalami penyebaran COVID-19 varian campuran yang dikenal dengan Varian XXB
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina