Cowok Belajar di Gedung, Cewek di Tenda
Mantan Direktur Badan Antikorupsi Afghanistan Muzaffar Shah mengungkapkan bahwa profesi guru biasanya diserahkan kepada orang yang punya koneksi dan bisa membayar suap.
Mereka yang berkualitas akhirnya tersingkir. Untuk mendapatkan pekerjaan pun, ada diskriminasi.
”Laki-laki memiliki lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan,” tegasnya seperti dilansir Al Jazeera. Karena mayoritas guru adalah laki-laki, orang tua malah kian tak ingin menyekolahkan anaknya. (sha/c6/dos)
Pendidikan Pilih Kasih di Afghanistan
– UNICEF melaporkan sekitar 3,6 juta anak-anak usia 7–17 tahun di Afghanistan tak sekolah. Sekitar 60 persen di antaranya adalah perempuan.
– Di beberapa provinsi seperti Kandahar, Helmand, Wardak, Paktika, Zabul, dan Uruzgan, gadis-gadis yang tak sekolah mencapai 85 persen.
– Pada 2017, Bank Dunia menyatakan secara keseluruhan 66 persen gadis di Afghanistan tidak sekolah.
Diskriminasi gender masih sangat lazim di sekolah-sekolah Afghanistan. Anak perempuan hampir selalu dinomorduakan
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia