CPMI Diduga Mengalami Perlakuan tak Manusiawi, Makan Cuma 1 Kali Sehari
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bergerak cepat melakukan investigasi terkait peristiwa kaburnya lima calon pekerja migran Indonesia (CPMI) dari Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Central Karya Semesta (CKS).
Hasilnya, ditemukan dugaan perlakuan tidak manusiawi terhadap kelima CPMI tersebut.
BLKLN CKS terletak di Jalan Lobak, Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.
Kemnaker melakukan investigasi selama dua hari, sejak Jumat (11/6) hingga Sabtu (12/6).
Dugaan tindakan kekerasan inilah yang membuat kelimanya nekat kabur dari lantai 4 tempat pelatihan tersebut.
"Dari pemeriksaan yang telah dilakukan tim dari Kementerian Ketenagakerjaan, manajemen BLKLN CKS terindikasi telah melakukan perbuatan yang tidak manusiawi terhadap lima CPMI," ujar Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, di Jakarta, Sabtu (12/6).
Disebut, perlakuan yang tidak manusiawi dan menjurus ke perbudakan itu dilakukan sebagai hukuman terhadap para CPMI.
Para CPMI juga disebut tidak boleh keluar dan dikunjungi oleh pihak keluarga.
Hasil investigasi kemnaker menemukan adanya dugaan perlakuan tak manusiawi pada para calon pekerja migran, makan cuma satu kali sehari.
- Kantor Imigrasi Bekasi Terapkan Kebijakan Bagi CPMI Untuk Dukung Pemberantasan TPPO
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- Imigrasi Denpasar Tolak Permohonan Paspor 3 CPMI Non-Prosedural Untuk Hindari TPPO
- Menaker Ajak Dunia Usaha Terus Perkuat Kerja Sama, Ini Tujuannya
- Kemnaker Terima Aksi Demo Damai dari Serikat Pekerja
- Terjadi Kecelakaan Kerja Berulang, Wamenaker Tinjau Smelter IMIP