CPNS jadi Idaman, Calo Berkeliaran
15 Pelaku Ditangkap, 1.100 Korban
Rabu, 03 November 2010 – 05:56 WIB
Apakah tindak kriminal tersebut berkaitan dengan orang-orang penentu kebijakan di instansi terkait? Badrotin belum berani memastikan. Dia menyatakan bahwa polisi tengah menyelidiki keterlibatan orang di lingkungan Pemprov Jatim. Sebab, salah seorang tersangka mengungkapkan bahwa seorang PNS pemprov, drs Pudji, terlibat dalam sindikat calo CPNS. "Salah seorang pelaku mengaku bahwa ada setoran uang yang masuk ke pegawai pemprov," paparnya.
Baca Juga:
Komplotan tersebut bekerja cukup sistematis, layaknya MLM (multi level marketing). Joko yang diduga menjadi otak kejahatan merekrut empat orang. Yakni, Wardi, Hasan, Totok, dan Hasyim. Mereka mendapatkan ide sebagai calo setelah melihat beberapa pelamar yang gagal diterima di salah satu tes CPNS di Jakarta. Selanjutnya, empat orang itu merekrut pekerja lapangan. Yakni, Yasmanto dan Zakaria. Yasmanto yang berasal dari Sidoarjo kemudian mengembangkan sayap ke Bangkalan dengan merekrut Supriyadi.
Supriyadi mempunyai downline Sirod dan Suwarno. Zakaria yang diketahui sebagai guru SMPN 15 Surabaya mempunyai anak buah yang beraksi di wilayah Madiun. Yakni, Mei, Siswo, dan Effendi. Dalam menjalankan aksi tipu-tipu, modus yang digunakan para pelaku adalah mendatangi rumah korban. Selanjutnya, para korban diminta membayar sejumlah uang dengan cara mencicil. Besaran uang yang diminta, Rp 60 juta"Rp 100 juta. "Semua bergantung pada tingkat kesulitannya. Misalnya, nilai dan usia para korban memenuhi syarat atau tidak untuk masuk PNS," jelas seorang sumber Jawa Pos di lingkungan Polrestabes Surabaya.
Selanjutnya, para pekerja tersebut menyetorkan hasil penipuan kepada para upline mereka. Polisi lalu menyita sejumlah buku tabungan para tersangka. Di antaranya, tabungan BCA KCU Jombang atas nama Bima Eka Satria, BCA KCP Ngawi atas nama Suparno, BCA KCU Matraman Jaktim atas nama Suparno, BCA KCP Dampit atas nama Suparno, dan BII Capem Mayjen Sungkono atas nama Nurhalim.
SURABAYA -- Keseriusan polisi mengusut kasus penipuan dengan iming-iming menjadi CPNS patut diacungi jempol. Hanya dalam seminggu, pengusutan yang
BERITA TERKAIT
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya