CPNS Resah, Ribuan Guru Diancam Mafia
Senin, 22 November 2010 – 21:43 WIB
JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo mengatakan, dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2010 ini banyak laporan tentang jual beli pengangkatan CPNS di daerah. Para guru CPNS ini diancam oleh mafia. “Dalam hal ini, kami memerlukan adanya investigasi untuk menghilangkan prasangka yang dapat menyesatkan para guru dalam rekrutmen CPNS,” ungkap Sulistiyo ketika ditemui di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Senin (22/11).
Bahkan, lanjut Sulistiyo, ada beberapa oknum yang kerap mendatangi para guru dan kemudian meminta uang dan menjamin akan diterima. “Namun, jika tidak diberikan, oknum tersebut mengancam akan menghapus semua data guru honorer yang bersangkutan di Badan Kepegawaian Negara (BKN). Ini sangat meresahkan guru di daerah,” ujarnya.
Selain itu, pada tahun 2005 di Jawa Tengah ada peserta CPNS yang telah dinyatakan lolos pada saat pengumuman CPNS di tahun 2006, ternyata beberapa hari kemudian dinyatakan tidak lulus atau dibatalkan. Dikatakan, para peserta yang dinyatakan tidak lulus atau dibatalkan sebagai CPNS teranulir. “Mereka yang disebut Teranulir jumlahnya cukup besar, yakni mencapai 2.800. Sebagian besar adalah guru. Saat ini mereka yang belum diangakt ada sebanyak 1.125 orang, yang mana sebagian besar juga merupakan guru,” bebernya.
Dengan kondisi demikian, Sulistiyo kepada pihak kementerian yang terkait untuk mencarikan solusi. “Ini jelas ada permainan, karena tidak ada alasan yang jelas. Selain itu, ini juga bukan kesalahan para guru yang menjadi peserta CPNS. Hingga saat ini benar-benar belum ada penyelesaiannya,” tukasnya.
JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo mengatakan, dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri
BERITA TERKAIT
- Mewujudkan Transportasi Hijau Terpadu Perlu Kolaborasi Multi-Pihak
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Indonesia Re Raih Anugerah BUMN Informatif Berkat Komitmen Keterbukaan Informasi Publik
- Bergerak di Jepara, Tim Penindakan Bea Cukai Kudus Temukan Rokok Ilegal Sebanyak Ini
- Mendagri Tito Dukung Penuh Perayaan Natal Nasional 2024 di GBK
- Brigjen Mukti Juharsa: Fredy Pratama Pasti akan Kita Tangkap