CR-9

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

CR-9
Cristiano Ronaldo, saat bersama Manchester United 2008. Foto: REUTERS/Toby Melville

Pada detik-derik terakhir, Ronaldo memutuskan untuk kembali ke Manchester. Namun, bukan ke Manchester Merah--tempat ia mulai menempa diri mengukir nama sejak 2003 sampai 2009.
Ronaldo pindah ke lain hati, menyeberang dan berkhianat, bergabung ke Manchester City, rival abadi Manchester United.

Ending drakor tidak pernah bisa diduga. Musik-musik yang disajikan K-Pop penuh dengan tekukan melodi yang menghanyutkan. Itulah sebabnya dalam dua dasawarsa terakhir ini Korea Selatan mendominasi industri pop culture dunia.

Sama dengan drakor, drama yang disajikan Ronaldo membuat tekukan mengagetkan di tikungan terakhir menjelang finish.

Ketika Ronaldo sudah hampir pasti berkhianat menyeberang ke Manchester City, telepon genggamnya berdering. Dia kaget. Alex Ferguson, yang sudah dianggapnya sebagai ayah kedua, menghubunginya.

Sir Alex meminta Ronaldo untuk balik ke United. Rio Ferdinand, legenda United, menyusul menelepon Ronaldo dan memohonnya untuk kembali.

Skenario berbalik dengan cepat. Pada detik terakhir Manchester City tidak bersedia membayar uang tebusan 30 juta poundsterling kepada Juventus untuk mendapatkan Ronaldo.

Manchester United bergerak cepat. Keluarga Glazer, pemilik United, langsung menulis cek 24 juta pound untuk menebus Ronaldo.

Ole Gunnar Solksjaer manajer United tersenyum lebar. Dia akhirnya bereuni dengan Ronaldo, bukan sebagai sesama pemain, tetapi sebagai pelatih dan pemain.

Kesepakatan diambil dan Cristiano Ronaldo resmi CLBK ke Manchester United. Cucian lama belum kering.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News