CREW Beras
Oleh: Dahlan Iskan
Belum terlalu kelihatan di lapangan. Mungkin masih harus belajar memahami ekosistemnya.
Misalnya saat panen tiba. Wilmar harus berhati-hati. Wilmar harus menunggu dulu penetapan patokan harga beli dari pemerintah.
Kadang ketika harga patokan keluar, kenyataan di lapangan sudah lebih tinggi. Wilmar ragu apakah ikut harga pasar atau harga yang ditetapkan pemerintah.
Di lapangan, tahun-tahun terakhir pedagang gabah juga aktif melakukan pembelian langsung ke petani. Mereka adalah "pedagang mandiri". Pedagang kelas menengah. Pakai uang mereka sendiri. Mereka bisnis beras dengan cara membeli gabah.
TP Rachmat juga terjun ke bisnis beras. Pengusaha terkemuka ini bisnis beras lewat bendera PT Belitang Panen Raya (BPR). Itu bagian dari PT Sumber Energi Pangan (SEP) di bawah naungan Triputra Group.
Dalam kerja sama itu, kelihatannya Wilmar Padi akan bertindak mirip Bulog-nya swasta. Di saat panen Wilmar membeli gabah, digiling di pabriknya jadi beras. Itulah beras merek Sania.
Sukarto Bujung juga terjun ke beras. Awalnya dia pedagang beras di Palembang. Lalu mendirikan PT Buyung Poetra Sembada Tbk, bergerak di beras premium.
Kode emitennya HOKI. Merk berasnya Topi Koki.
Dari segi semangat, ketulusan, dan loyalitas ke sektor pertanian saya tidak ragu: delapan orang yang tergabung dalam CREW 8 adalah prajurit-prajurit sejati.
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Kementan-Kementrans Berkolaborasi Bangun Kawasan Transmigrasi untuk Swasembada Pangan
- Mentan Amran Sulaiman Tegaskan akan Cabut Izin Penjual Pupuk Bersubsidi di Atas HET
- Kementrans dan Kementan Jalin Kolaborasi untuk Genjot Pendapatan Petani-Transmigran
- Foto Pimpinan