CRM Berbasis Teknologi Low Code Makin Diminati

Hal itulah yang menjawab kenapa proses implementasi dan pengembangan CRM lebih cepat, tangkas, dan cukup mudah dalam kustomisasi modul-modul CRM sesuai proses bisnis di suatu perusahaan.
Ditambah lagi dengan platform Low-Code yang membuat siapa pun dapat menjadi developer.
“Dan yang terpenting, modul ini dapat diaplikasikan ke dalam sistem CRM untuk mengatur sales, marketing, dan juga layanan suatu perusahaan,” tambah Aina dalam siaran pers.
VP Marketing and Sales, PT Sucofindo (Persero) Muhammad Iqbal menilai teknologi Low-Code modul menjadi sebuah terobosan terbaik untuk mengembangkan sistem perusahaan dalam waktu yang cepat.
“Hanya dalam 2 bulan, sistem otomasi penjualan Sucofindo berhasil dipindahkan menjadi Low-Code CRM dengan bekerja sama dengan iSystem Asia,” kata Iqbal ketika berbicara sebagai speaker di acara Accelerate Global 2020.
Sedangkan Amalia E. Maulana, Ph.D, seorang Branding Consultant serta Ethnographer mengatakan Low-Code dapat mempercepat perputaran business flow yang berdampak pada meningkatnya produktivitas untuk konsumen.
Ia menuturkan, fungsi Low-Code penting karena keberhasilan suatu proses CRM terletak dari ketika konsumen dapat berubah dari sekedar just friend menjadi good friend, dan akhirnya berpuncak pada soulmate.
"Soulmate dari konsumen ini yang dicari oleh setiap perusahaan. Karena harga loyalitas itu tidak ada tandingannya," tegasnya.
Customer Relationship Management (CRM) berbasis teknologi Low-Code No-Code ternyata memiliki banyak kelebihan.
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- IDCI Soroti Dampak Relaksasi TKDN Sektor TIK Terhadap Kemandirian Teknologi Nasional
- TSL 2025 Jadi Ajang Pamer Inovasi Pelajar di Bidang Sains dan Teknologi
- Mendunia, Herco Digital Raih Penghargaan di Asia Tenggara
- Prabowo Bertemu Menlu Prancis, Minta Perluas Kerja Sama Pertahanan dan Teknologi