CSIIS Sebut Pemaksaan Prabowo-Gibran Bisa Berujung Pemakzulan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Ekskutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menyatakan jagat politik Indonesia kian liar.
Dia menilai mobilisasi relawan-relawan Jokowi demi terwujudnya pasangan Prabowo-Gibran, bisa berujung impeachment atau pemakzulan.
"Dengan memaksakan Gibran sebagai cawapres Prabowo, Jokowi seakan memaklumatkan perang pada PDIP. Ini berbahaya," kata Sholeh dalam keterangannya, Sabtu (14/10).
Dia menyebutkan sejumlah peluru telah dan tengah disiapkan "dewan kolonel" PDIP untuk menjatuhkan Jokowi, bahkan kabarnya ada draft pemakzulan.
Dia menyebutkan kelompok itu juga merupakan faksi di PDIP yang sangat dominan, agresif dan sebagai "alat pemukul" Megawati terhadap faksi internal dan eksternal.
"Kelompok ini satu semester ini sangat kritis terhadap Luhut Binsar Panjaitan, dan belakangan pada presiden Jokowi, terutama setelah Kaesang tiba-tiba didapuk sebagai ketum PSI," lanjutnya.
"Sumber-sumber di 'dewan kolonel' mengungkapkan draft pemakzulan akan dikeluarkan begitu pasangan Prabowo-Gibran dideklarasikan," ungkap Sholeh.
Dia juga menilai sejumlah proyek strategis rezim Jokowi juga bisa jadi pintu masuk bagi hal tersebut.
Direktur Ekskutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menyatakan jagat politik Indonesia kian liar.
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat