CSIS Ramalkan Jalan Panjang Indonesia untuk Jadi Negara Berpendapatan Tinggi
jpnn.com, JAKARTA - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Foundation menilai perjalanan Indonesia untuk bertengger di tingkat negara berpendapatan tinggi masih panjang.
Ketua Dewan Direksi CSIS Djisman Simanjuntak mengatakan pendapatan per kapita Indonesia harus tumbuh rata-rata 4,86 persen per tahun selama 24 tahun untuk mencapai predikat tersebut pada 2045.
Indonesia pun membutuhkan banyak investasi yang membawa teknologi baru.
"Untuk investasi datang, kita butuh keterbukaan yang dibarengi dengan peningkatan kapasitas dan fasilitasi," kata Djisman dalam webinar bertajuk "50 Tahun Nalar Ajar Terusan Budi" di Jakarta, Rabu (4/8).
Menurutnya, Indonesia harus terbuka terhadap kerja sama dengan negara lain. Namun, keterbukaan ini mesti dibarengi dengan peningkatan kapasitas masyarakat dengan meningkatkan modal sosial dan pendidikan masyarakat Indonesia terlebih dahulu.
Djisman juga memandang Indonesia perlu melakukan revolusi kewirausahaan dengan mengarahkan lulusan perguruan tinggi untuk membangun bisnis yang berbasis ilmu pengetahuan.
Di samping itu, pemerintah perlu memperkecil peranan di sektor pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang telah bisa didistribusikan oleh pelaku usaha swasta.
Djisman mencontohkan dahulu Pemerintah Inggris mengambil alih pengolahan gas dan air dari pelaku usaha swasta yang enggan mendistribusikan kedua SDA tersebut.
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Foundation menilai perjalanan Indonesia untuk bertengger di tingkat negara berpendapatan tinggi.
- Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar, Yayan: Hadiahnya Luar Biasa, ya
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Perluas Akses Pembiayaan UMKM, BNI Gandeng Batumbu
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan