CT Dorong Merger Perbankan

Kegelisahan senada juga sering diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Menurut dia, era Masyarakat Ekonomi Asean pada 2020 menuntut keberadaan bank nasional yang kuat untuk bersaing dengan raksasa-raksasa perbankan asal Singapura dan Malaysia.
"Itulah yang membuat saya ngotot untuk me-merger BTN (Bank Tabungan Negara) dan Bank Mandiri meski banyak penolakan," ujarnya.
Dahlan menyebut, waktu 5 tahun merupakan periode singkat untuk mempersiapkan bank-bank nasional agar benar-benar siap. Karena itu, pemerintah dan pelaku usaha tidak bisa hanya sekedar mengadakan berbagai seminar untuk membahas pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"MEA ini sudah pasti terjadi, sehingga tidak perlu ditakuti. Yang lebih penting adalah bagaimana mempersiapkan daya saing yang kuat," katanya.
Ekonom yang juga Direktur INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, dalam MEA, ada poin penting terkait liberalisasi sektor keuangan yang disebut Asean Banking Integrated Framework (ABIF). Dalam kondisi tersebut, ukuran perbankan memang akan sangat menentukan daya saing.
"Sayangnya, dari sisi peringkat aset, bank-bank asal Indonesia masih ketinggalan. Karena itu, konsolidasi menjadi kunci," ucapnya. (owi)
Peringkat Bank Asean Berdasar Aset
Bank Negara Aset (Rp Triliun)
JAKARTA - Pasar bebas sektor keuangan dalam skema Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan berlaku mulai 2020. Perbankan nasional pun harus mulai pasang
- Sukses Bangun Inovasi, Tugu Insurance Sabet Penghargaan Bergengsi
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Bank Mandiri Kembali Raih Posisi Teratas Pengembangan Karier di Indonesia versi LinkedIn
- Mudik Idulfitri Berjalan Baik, Jasa Marga Ungkap Peran Kecerdasan Buatan
- Laporan ESG J&T Express 2024: Mendorong Praktik Berkelanjutan di Seluruh Jaringan
- Rayakan Satu Dekade, Midiatama Academy Dorong Inovasi dan Kolaborasi di Dunia K3