Cuaca Buruk, Nelayan di Kota Bengkulu tidak Melaut
Para nelayan kebingungan untuk mendapatkan pemasukan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pulau Baai Kota Bengkulu menjelaskan tingginya gelombang laut disebabkan karena adanya aktivitas awan cumulonimbus.
Adanya aktivitas awan tersebut menyebabkan terjadinya angin kencang dan hujan yang sehingga menimbulkan ombaknya tinggi. "Namun, setelah awan tersebut hilang maka kondisi ombaknya akan kembali normal," sebut Kasi Data dan Informasi BMKG Bengkulu Anang Anwar.
Hingga akhir November 2022 diperkirakan tinggi gelombang di perairan Bengkulu berkisar 1,25 meter hingga 2,50 meter dan kondisi tersebut masih sedang.
Namun, untuk kecepatan angin rata-rata berkisar dari lima knots hingga 10 knots dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knots. (antara/jpnn)
Cuaca buruk dan gelombang tinggi beberapa waktu lalu mengakibatkan nelayan di Kota Bengkulu tidak melaut.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Hilang Saat Melaut, 2 Nelayan di Gorontalo Utara Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- SKD CPNS Kota Bengkulu, 391 Peserta Lulus & Lanjut ke Tahap SKB
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting
- Sebegini Utang Petani hingga Nelayan yang Dihapus Prabowo