Cuaca Buruk, Produksi Kopi Turun

Cuaca Buruk, Produksi Kopi Turun
Cuaca Buruk, Produksi Kopi Turun
Menurutnya, situasi tersebut secara tidak langsung menyebabkan harga jual kopi mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Bahkan, kini harga jual kopi bisa mencapai Rp 80 ribu per kilogram.

Namun, meski pasokan menyusut akibat produksi kopi di sejumlah perkebunan turun, pihaknya mengaku hal tersebut tidak terlalu memengaruhi untuk tetap berproduksi. Pasalnya, stok persediaan kopi dianggapnya masih banyak bahkan hingga delapan tahun ke depan.

Sementara itu, Ketua DPD Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia Definitif, Didiet Arry Suparno menilai, meski produksi turun komoditi kopi khususnya yang berasal dair Jawa Barat akan tetap mempunyai peluang besar untuk terus berkembang.

Bahkan, kopi yang berasal dari Jawa Barat atau yang dikenal dengan sebutan The Java Preanger Coffee, berpeluang melebarkan pangsa pasarnya hingga ke Eropa dan Amerika. Pasalnya, kopi tersebut disukai publik Eropa, seperti Jerman, Belanda, Italia, dan lainnya. "Publik Eropa, mengenal kopi tatar Pasundan sebagai The Java Preanger Coffee," katanya.

BANDUNG - Kondisi cuaca belakangan ini berdampak negatif pada sektor perkebunan kopi. Pasalnya, curah hujan yang tinggi menyebabkan produksi kopi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News