Cuaca Ekstrem, Kota Semarang Dilanda Banjir, Longsor hingga Pohon Tumbang

Koordinator Bidang Observasi, dan Informasi Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Giyarto mengatakan saat ini telah memasuki musim hujan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi sehingga eskalasi hujan itu meningkat.
"Terutama meningkatnya Monsun dingin Asia yang menyebabkan suhu udara menjadi lebih dingin dari biasanya," kata Giyarto kepada JPNN.com, Kamis (30/1).
Termasuk tekanan rendah di utara Australia yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin. Berikutnya, pertemuan dua masa udara antara Asia, dan Australia ini memicu eskalasi hujan menjadi ekstrem.
"Di samping juga dinamika atmosfer yang juga wilayah ekuator," ujar Giyarto.
Diperkirakan cuaca ekstrem ini akan bertahan sampai akhir Januari hingga awal Februari, walaupun karakteristik di beberapa wilayah berbeda.
Sementara kecepatan angin berkisar 10 hingga 20 knot atau sekitar 20 sampai 35 kilometer per jam. Namun, Giyarto menyebut karakteristik angin itu fluktuatif.
"Mungkin 10 knot nanti meningkat menjadi 20 knot, nanti kembali ke 10 knot, inilah yang menyebabkan pohon-pohon rentan tumbang," katanya.(mcr5/jpnn)
Kota Semarang dilanda banjir, longsor hingga pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Sebut Banjir Kota Palu Gegara Tambang, ART Minta BPK Hitung Kerugian Kerusakan Lingkungan
- Hujan Petir Diperkirakan Melanda Sejumlah Wilayah Ini, Waspada!
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung
- Fee Proyek 10 Persen Terungkap di Sidang Mbak Ita, Apa Peran Iswar Aminuddin?
- Banjir Merendam 450 Rumah di Pangkalpinang