Cuaca Ekstrem, Nelayan Belawan Sulit Melaut
jpnn.com - BELAWAN - Cuaca ekstrem membuat sejumlah nelayan di kawasan pantai utara Kota Medan mengeluhkan hasil tangkapannya. Hal tersebut juga berdampak terhadap minimnya pasokan ikan ke sejumlah pasar tradisional di Medan, kemarin.
Sahlan (45), seorang nelayan asal Bagan Deli Belawan menyebutkan, cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir berupa gelombang tinggi dan angin membuat nelayan tidak berani untuk berangkat melaut.
Kalau pun dipaksakan tetap berangkat untuk menangkap ikan sambung dia, biasanya ikan hasil tangkapan tidak banyak didapat. ”Kalau sudah musim ombak, nelayan di Belawan ini tidak berani melaut. Apabila tetap dipaksakan, hasil ikan tangkapan pun tak banyak,” ungkap Sahlan.
Akibat dari berkurangnya para nelayan yang berangkat melaut, pasokan ikan ke pasaran tradisional pun minim. Bahkan, dampak dari minimnya pasokan ikan dari nelayan memicu pada terjadinya kenaikan harga ikan di pasaran.
“Bisa dikatakanya kondisi saat ini nelayan lagi terkapar, kalau sudah pasokan ikan berkurang, harga penjualan juga tinggi. Hari ini (Selasa, Red) saja rata-rata per kilo ikan naik dari Rp1.000 hingga Rp3.000 per kilo gram,” kata Rahman.
Wakil Ketua DPC HNSI Kota Medan Abdul Rahman mengatakan, saat ini kalangan nelayan berada di pesisir pantai utara Kota Medan memang sedang dilanda musim paceklik. Hal itu sebut dia, dikarena kondisi cuaca belum normal.
Walaupun ada nelayan yang tetap melaut hasil tangkapannya masih belum banyak. “Sampai saat ini cuaca masih juga belum mendukung sehingga beberapa minggu ini nelayan belum bekerja normal. Kalau pun ada yang melaut hasil ikannya sangat sedikit,” katanya.
Soal harga, kata Rahman, dipasaran untuk beberapa pekan ke depan masih akan cukup mahal. Pasalnya, persediaannya juga masih terbatas sedangkan permintaannya tinggi.
BELAWAN - Cuaca ekstrem membuat sejumlah nelayan di kawasan pantai utara Kota Medan mengeluhkan hasil tangkapannya. Hal tersebut juga berdampak terhadap
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap