Cuaca Ekstrem, Pesisir Pebuahan Diterjang Gelombang, Rumah Warga Rusak Parah
jpnn.com, JEMBRANA - Korban dampak cuaca ekstrem di Pantai Pebuahan, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali terpaksa mengungsi di rumah-rumah kerabat dan tetangga karena rumahnya rusak parah.
Pemerintah Desa Banyubiru sendiri masih mencari solusi agar warga yang tinggal di pinggir pantai dan rawan terdampak bencana, salah satunya dengan relokasi ke lokasi lebih aman.
Perbekel Banyubiru Masturi mengatakan, korban dampak cuaca ekstrem di Pantai Pebuahan sementara tinggal di rumah tetangga dan kerabatnya.
BACA JUGA: Dihantam Gelombang Besar, Kapal Turis Tenggelam di Laut Banda
Total rumah warga yang rusak parah, sekitar 8 unit. “Kalau dari desa tidak ada tempat, dimana mau ditaruh,” ujar Masturi kemarin seperti dilansir Radar Bali (Jawa Pos Group).
Pihak desa sementara ini masih mencari solusi untuk relokasi warga yang rumahnya rawan terdampak.
Mengingat, ancaman gelombang tinggi di pantai yang terkenal dengan wisata kuliner ini setiap tahun diterjang ombak.
Menurutnya, sebelumnya sudah menawarkan pada warga perumahan rumah yang dekat dengan rumah saat ini, tapi masalahnya belum ada lokasi.
Korban dampak cuaca ekstrem di Pantai Pebuahan, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali terpaksa mengungsi di rumah-rumah kerabat dan tetangga karena rumahnya rusak parah.
- H-5 Nataru, ASDP Ingatkan Pengguna Jasa Mempersiapkan Perjalanan dengan Matang
- 376 Rumah di Kabupaten Bima Terendam Banjir
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Wilayah Ini Waspada!
- Polisi Buka Call Center di Tanjungpinang Untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
- ASDP, Kemenhub, & Stakeholder Pastikan Layanan Nataru di Lintas Utama Siap
- PKB Minta BMKG-Kemenhub Serius Siapkan Mitigasi Cuaca Ekstrem Jelang Nataru