Cuaca Ekstrim, Petani Terancam Gagal Panen

Cuaca Ekstrim, Petani Terancam Gagal Panen
Cuaca Ekstrim, Petani Terancam Gagal Panen
Ancaman kekeringan, berada di 15 Kecamatan dari 40 Kecamatan di Kabupaten Cirebon. Dari 7.103 hektare sawah yang kekeringan itu, dibagi menjadi beberapa klasifikasi yang disesuaikan dengan tingkat kerawanannya. Wasman menjelaskan, 6.348 hektare sawah masuk kategori terancam kekeringan, 615 hektare terkena ringan, 97 hektare terkena sedang, dan 43 hektare terkena berat.

Kelimabelas kecamatan yang terancam kekeringan itu yakni Kecamatan Panguragan, Suranenggala, Gunungjati, Kaliwedi, Susukan, Arjawinangun. Kemudian Ciwaringin, Gegesik, Astanajapura, Gebang, Tengahtani, Kedawung, Weru, dan Plered.

Sementara itu, masyarakat di wilayah timur Cirebon (WTC) kini memanfaatkan sumur artesis untuk memenuhi pasokan air bersih akibat kekeringan. Sumur ini biasa disebut The Second Water and Sanitation for Low Income Communities (WSLIC), yang tersebar di beberapa desa di WTC. Karena Tokoh masyarakat WTC, H Kusnadi mengatakan, secara umum masyarakat sekarang ini belum ada yang mengalami krisis air baik untuk pertanian maupun air bersih. Sebab, pasokan air untuk pertanian dinilai cukup meski mencari sungai yang kemudian dibor.

Begitu pula pasokan air bersih sangat cukup karena terbantu oleh sumur artesis bernama WSLIC. "Untuk sumur biasa yang dimiliki masyarakat cenderung menyusut ketika siang hari. Tapi kadang air mengalir kalau malam hari sekitar pukul 2 dini hari," ujarnya.

KAPETAKAN – Sebanyak 8.866 hektare sawah di 34 kecamatan se-Kabupaten Cirebon berpotensi puso (gagal panen). Hal ini disampaikan Wakil Ketua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News