Cuaca Tak Menentu, Produksi Padi Turun 30 Persen
jpnn.com, BATU - Hasil panen padi di Pendem Kota Batu, Jatim turun sekitar 30 persen dibandingkan dengan panen sebelumnya.
Selain karena munculnya sejumlah hama cuaca yang tak menentu juga menjadi penyebab utama penurunan produksi padi.
Akibat penurunan ini, petani merugi lantaran hasilnya tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Misalkan saja sebanyak 35 hektar total tanaman padi di Dusun Pendem Dan Dusun Sekarputih Kecamatan Junrejo Kota Batu, mengalami penurunan produksi pada musim panen terakhir 2018 ini.
Penurunan produksi padi juga bervariasi, antara 10 persen hingga 30 persen. Anomali cuaca yang kian ekstrem menjadi faktor utama penurunan produksi padi, selain intensitas serangan organisme pengganggu tanaman. Seperti tikus, dan wereng batang coklat.
Hal tersebut menjadikan para petani merugi. Pasalnya, kini hasil panen berada di kisaran 7 hingga 8 kuintal setiap 2 hektar lahan padi, sedangkan pada kondisi normal bisa mencapai 1 ton lebih.
Sekretaris Kelompok Tani Wijaji Bumi sekaligus petani di wilayah tersebut, Jumadi, mengakui adanya penurunan produksi padi saat ini.
"Penurunan disebabkan cuaca yang tak menentu sehingga pengairan tanaman padi kacau dan membuat para petani merugi hingga 50 persen, mengingat biaya perawatan lebih tinggi dibandingkan hasil panen sekarang," jelas Jumadi.
Petani merugi lantaran hasil panennya tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan .
- Polisi Buka Call Center di Tanjungpinang Untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
- Cuaca Buruk, Dishub DKI Menyetop Sementara Angkutan Perairan ke Kepulauan Seribu
- Cuaca Buruk, Dishub DKI Hentikan Angkutan ke Kepulauan Seribu
- Kapal Kandas di Perairan Bakauheni, Penumpang Dievakuasi Tim SAR Gabungan
- Cuaca Buruk, UPAP Larang Pelayaran Kapal Cepat ke Kepulauan Seribu
- PAT Sukses, Kementan dan Pemkab Batola Memanen Padi Bersama