Cuan Makin Memelesat, Depo Bangunan Fokus Lanjutkan Strategi Bisnis
“Berbagai indikator ekonomi terkini di Sumut terus menunjukkan perbaikan di tengah meningkatnya biaya produksi. Tetap kuatnya ekonomi di Sumatera Utara tercermin dari tetap tingginya mobilitas masyarakat yang dapat mendorong konsumsi. Ini menjadi pertimbangan utama kami dalam memilih lokasi untuk dijadikan gerai ke-12,” ungkap Kambiyanto.
Kambiyanto optimistis, gerai ke-12 di kota Medan akan makin memperbesar revenue Depo Bangunan pada tahun ini.
Kendati demikian, kata Kambiyanto, Pulau Jawa masih merupakan pusat pasar dengan kontribusi hingga 60 persen.
Di sisi lain, pertumbuhan organik secara wilayah terbagi menjadi di Bali yang tumbuh sebesar 10,4 persen, diikuti Lampung yang tumbuh sebesar 9,6 persen, lalu penjualan online lewat WhatsApp juga menunjukkan kontribusi yang terus meningkat menjadi 7,4 persen pada semester pertama 2022 ini dari sebelumnya 5,4 persen dari total penjualan.
Hingga kuartal ketiga DEPO berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,879 triliun, naik 10,3 persen dari periode tahun sebelumnya.
Perseroan membukukan marjin laba bruto sebesar 18,0 persen, marjin EBITDA sebesar 5,0 persen atau Rp 95 miliar dan marjin laba tahun berjalan sebesar 3,2 persen atau sebesar Rp 60 miliar. Pada akhir tahun, pendapatan diharapkan bisa Rp 2,55 - 2,6 triliun.
Depo Bangunan adalah supermarket bahan bangunan yang menyediakan kebutuhan membangunan dan merenovasi rumah mulai dari bahan bangunan hingga perlengkapan rumah tangga. (mcr10/jpnn)
PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) fokus melanjutkan strategi bisnis karena terus mendulang cuan dari berbagai gerai fisiknya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- NCCR &I CSP Kembali Gelar ASRRAT 2024