Cucu Bung Karno Setuju Prabowo-Gibran Disebut Pasangan Neo-Orba
"Ini jelas bentuk nepotisme. Nepotisme dapat terjadi karena pimpinan tertinggi melakukan korupsi atas kekuasaan yang dimilikinya untuk mempengaruhi lembaga lain guna memenuhi ambisinya," tambahnya.
Serangkaian upaya tersebut dinilai putra dari almarhumah Rachmawati Soekarnoputri ini sebagai bentuk abuse of power pemerintah.
Hal tersebut juga menjadi tindakan penghianatan kepada rakyat, bangsa dan negara. Termasuk, kata dia, pelecehan atas demokrasi serta nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Sangat bertentangan dengan falsafah Pancasila," cetusnya.
Sebelumnya, Djarot menyinggung pencalonan Gibran yang berkaitan dengan putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK).
Djarot menyebut demokrasi telah mati dan MK telah dikebiri. Dia mengatakan rakyat cerdas dan telah bersikap atas penyimpangan hukum di MK.
"Ganjar-Mahfud MD pastikan akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminkan Neo-Orde Baru masa kini," ujar Djarot dalam keterangannya, Minggu (5/11).
Karena itu, Djarot mengajak parpol koalisi pengusung Ganjar-Mahfud Md bergerak menghadapi hal itu. (dil/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Serangkaian upaya menjadikan Gibran cawapres dinilai putra dari almarhumah Rachmawati Soekarnoputri ini sebagai bentuk abuse of power pemerintah sekarang ini
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Respons Takmir Masjid soal Viral Paspampres Usir Jemaah saat Gibran Jumatan di Semarang
- Dipecat PDIP, Gibran Merespons
- Daftar 27 Kader yang Dipecat PDIP, Ada Jokowi hingga Effendi Simbolon
- PDIP Ungkap Alasan Pecat Gibran bin Jokowi dan Bobby Nasution, Ternyata
- Komarudin Umumkan Pemecatan Jokowi, Lihat Tokoh PDIP yang Menemani
- Alasan PDIP Pecat Jokowi, Singgung Soal Penyalahgunaan Kekuasaan