Cucu Bung Karno
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ada pula yang menganggap bahwa kekuasaan bisa turun dari langit begitu saja tanpa perlu susah-susah bekerja.
Dalam politik pun itu berlaku. Ada yang percaya bahwa kalau sudah digariskan nasib, apa pun bisa terjadi termasuk menjadi presiden sekalipun.
Anda boleh mengupayakan apa saja, Anda boleh kepingin menjadi anggota dewan atau menjadi presiden.
Anda boleh membeli lembaga poling untuk merekayasa hasil survei. Anda boleh pergi ke dukun politik yang paling ampuh.
Akan tetapi, pada akhirnya ‘nasib’ yang menentukan Anda akan berhasil atau tidak. Itulah takdir Anda.
Nasab juga memainkan peran penting dalam politik. Nasab adalah silsilah keturunan, cikal-bakal, tedak-turun, siapa keturunan siapa, siapa anak siapa, atau siapa, menantu siapa.
Dalam budaya tradisional yang feodalistis, nasab mempunyai peran penting. Seseorang bisa mendapatkan perlakuan istimewa hanya karena kebetulan keturunan orang-orang tertentu.
Seseorang menikmati privilese tertentu hanya karena menyandang gelar sosial tertentu. Seseorang menikmati hierarki sosial keagamaan tertentu karena keturunan orang-orang tertentu.
Puan Maharani sudah punya nasab, dan sangat mungkin sudah mempersiapkan nisab lebih dari cukup. Sekarang Puan tinggal menunggu nasib.
- Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Daerah Terus Bangun Komunikasi
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- BPK Diminta Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada
- Jadi Dosen Tamu di UI, Ketua Bawaslu Ungkap Persoalan Penyelesaian Masalah Hukum Pemilu
- Anggota Bawaslu Puadi Beberkan Upaya Memitigasi Praktik Politik Uang di Pilkada 2024