Cucu dan Nenek Tewas Tertimbun Longsor

Cucu dan Nenek Tewas Tertimbun Longsor
Cucu dan Nenek Tewas Tertimbun Longsor

Sementara, Camat Natar Bayana mengaku pihaknya tidak mengetahui adanya timbunan tanah setinggi delapan meter tersebut. Pasalnya, selama ini dirinya merasa tidak menandatangi satu pun surat izin penimbunan lahan tersebut.  "Jadi, sampai sekarang saya pun tidak mengetahui ini lahan timbunan milik siapa atau perusahaan apa. Sebab, selama saya menjabat dua tahun terakhir tak ada izin yang masuk ke saya sementara timbunan ini masih terlihat baru," ujarnya yang turut datang ke lokasi kejadian.

Terpisah, di waktu yang sama, Jinem (45) warga Rt 05/Lk 1, Way Kandis, Tanjung Seneng, diduga tewas tersambar petir saat dirinya berada di tengah sawah yang berada sekitar 200 meter dari rumahnya. Dari dadanya, terlihat luka bakar yang diduga akibat sambaran petir.

Menurut keterangan adik iparnya, Juminten (43), mengetahui korban masih sempat bernafas pihak keluarga sempat membawanya ke Rumah Sakit Immanuel Bandarlampung. Akan tetapi nyawanya tak tertolong di tengah perjalanan menuju rumah sakit.

Nenek dua cucu tersebut berada di tengah sawah untuk mencari suaminya Riayanto (48) yang saat itu tak ada di dalam rumahnya. Sebab, sang suami akan kambuh asmanya bila terkena hujan.

BANDARLAMPUNG - Hujan yang disambut sebagai sukacita sebagian masyarakat Lampung Selasa (9/10), justru berbuah duka bagi Sarip warga Dusun Serbajadi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News