Cucu Soeharto Masuk Bursa Capres PPI
Senin, 16 Februari 2009 – 07:48 WIB
Tidak takut PPI distigma sebagai partai proromantisme Orba? Niko menyebut, masyarakat kelas bawah justru merindukan sistem negara yang lebih stabil dan pasti, seperti saat Soeharto menjadi presiden. ''Kalau orang atas tidak akan merasa, orang bawah yang merasa. Mereka berpikir lebih enak zaman dulu,'' ujarnya.
Sebelumnya Rakornas PPI merekomendasikan sepuluh nama sebagai kandidat capres. Mereka adalah SBY, JK, Sultan, Prabowo, Freddy Numberi, Rizal Ramli, Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin, Sandiaga Uno, Hasanuddin Yusuf, dan Niko Silitonga.
''Di luar capres dari kader internal, sekarang tinggal nama SBY dan JK. Terus ada masukan dua nama baru, yaitu Akbar Tandjung dan Ari Sigit,'' kata Niko.
Upaya untuk menarik-narik anggota keluarga Cendana ke pusaran politik bukan kali ini saja terjadi. Dalam Pemilu 2004, putri sulung Soeharto, Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut, juga muncul sebagai bakal capres dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB).
JAKARTA - Sudah satu dasawarsa lebih reformasi bergulir. Tapi, daya tarik keluarga Cendana di dunia politik belum menghilang. Buktinya, salah seorang
BERITA TERKAIT
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC