Cukur sebagai Ungkapan Syukur untuk Eks Wali Kota Jogja Tangkapan KPK

Cukur sebagai Ungkapan Syukur untuk Eks Wali Kota Jogja Tangkapan KPK
Salah satu aktivis Dodok Putra Bangsa mencukur rambut di depan Balai Kota Yogyakarta, Sabtu (4/6). Aksi cukur rambut itu sebagai bentuk rasa syukur atas ditangkapnya eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti oleh KPK. Foto: M. Syukron Fitriansyah/JPNN.com.

“Artinya sumber masalahnya ada di tata ruang yang tidak memedulikan bagaimana mayoritas warga Kota Yogyakarta mengandalkan air dari tanah," katanya.

Menurut Dodok, selama bertahun-tahun Pemkot Jogja mengesampingkan dampak pembangunan hotel pada ketersediaan air warga.

Buktinya, sejak Haryadi menjadi wali kota Jogja pada 2012, pembangunan hotel kian marak.

Dodok juga menganggap Haryadi tak menggubris protes dari warga yang terdampak pembangunan itu.

Alih-alih merespons keluhan warga, Pemkot Jogja justru menyebut sumur yang kering disebabkan kemarau panjang.

Namun, Dodok punya temuan lain. Menurutnya, air sumur di kawasan tempat tinggalnya kembali muncul saat pembangunan hotel dihentikan.

“Saat warga Miliran menggelar aksi, terus hotel disegel, delapan hari kemudian muncul air sampai saat ini. Tidak terjadi masalah," ucapnya.

Oleh karena itu, Dodok menganggap Pemkot Jogja selama bertahun-tahun menutupi barang busuk.

Dodok Putra Bangsa menggelar syukuran atas langkah KPK menangkap eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Cukur rambut itu sebagai cara Dodok membayar nazarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News