Cukur sebagai Ungkapan Syukur untuk Eks Wali Kota Jogja Tangkapan KPK

“Artinya sumber masalahnya ada di tata ruang yang tidak memedulikan bagaimana mayoritas warga Kota Yogyakarta mengandalkan air dari tanah," katanya.
Menurut Dodok, selama bertahun-tahun Pemkot Jogja mengesampingkan dampak pembangunan hotel pada ketersediaan air warga.
Buktinya, sejak Haryadi menjadi wali kota Jogja pada 2012, pembangunan hotel kian marak.
Dodok juga menganggap Haryadi tak menggubris protes dari warga yang terdampak pembangunan itu.
Alih-alih merespons keluhan warga, Pemkot Jogja justru menyebut sumur yang kering disebabkan kemarau panjang.
Namun, Dodok punya temuan lain. Menurutnya, air sumur di kawasan tempat tinggalnya kembali muncul saat pembangunan hotel dihentikan.
“Saat warga Miliran menggelar aksi, terus hotel disegel, delapan hari kemudian muncul air sampai saat ini. Tidak terjadi masalah," ucapnya.
Oleh karena itu, Dodok menganggap Pemkot Jogja selama bertahun-tahun menutupi barang busuk.
Dodok Putra Bangsa menggelar syukuran atas langkah KPK menangkap eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Cukur rambut itu sebagai cara Dodok membayar nazarnya.
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Lisa Mariana Dipolisikan Ridwan Kamil, Sejumlah Aset Disita, Fakta Terungkap
- Sepeda Motor yang Disita KPK Sudah Tidak Ada di Rumah Ridwan Kamil
- KPK Datangi Rumah Ridwan Kamil Lagi, Aset Ini Disita
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan