Cukur sebagai Ungkapan Syukur untuk Eks Wali Kota Jogja Tangkapan KPK
Ahli hidrologi itu menyatakan semestinya hotel tidak menggunakan air tanah. Pramono mencontohkan Kabupaten Kulon Progo memiliki Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
"Kulon Progo menggunakan SPAM karena kalau hanya dengan air tanah itu tidak mungkin memenuhi kebutuhan operasional," ujar Pramono.
Menurut dia, sistem itu menggunakan air permukaan atau sungai yang diolah menjadi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Sistem tersebut telah digunakan di kota besar seperti Jakarta yang kebutuhan akan airnya sangat tinggi.
Namun, Kota Jogja seakan-akan dininabobokan oleh kemudahan memperoleh air tanah.
Mayoritas masyarakat Kota Pelajar itu bergantung pada akuifer yang menyaring hujan di lereng Gunung Merapi.
Kondisi itu juga mendorong hotel dan apartemen menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berdasar hal itu, Pramono menilai Pemkot Jogja tidak siap mengganti penggunaan air tanah bagi hotel sehingga memunculkan konflik di masyarakat.
Dodok Putra Bangsa menggelar syukuran atas langkah KPK menangkap eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Cukur rambut itu sebagai cara Dodok membayar nazarnya.
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada
- 5 Berita Terpopuler: Info OTT Terkini, Salah Satu Gubernur Diamankan KPK, Ada di Sini
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Periksa Cagub Bengkulu Menjelang Masa Tenang, KPK Disebut Terima Orderan