Culik Tiga WNI, Kelompok Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp 8 Miliar
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus berkooordinasi dengan otoritas Malaysia dan Filipina untuk upaya pembebasan tiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak September lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha guna menanggapi rekaman video yang diunggah di media sosial akhir pekan lalu, yang berisi permintaan uang tebusan.
"Tiga orang dalam video tersebut terkonfirmasi sebagai tiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak September 2019," kata Judha melalui pesan singkat kepada ANTARA, Jumat.
Dalam video berdurasi 43 detik tersebut, ketiga WNI yakni Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27), dan Samiun Maneu (27) meminta pemerintah membantu pembebasan mereka.
"Kami bekerja di Malaysia. Kami ditangkap Kelompok Abu Sayyaf pada 24 September 2019. Kami harap bos kami bantu kami untuk bebaskan kami," kata Samiun menggunakan bahasa Indonesia dalam video tersebut.
Dia juga menyebut bahwa kelompok Abu Sayyaf meminta 30 juta peso atau sekitar Rp8 miliar sebagai uang tebusan.
Media Malaysia, The Star, melaporkan bahwa kelompok Abu Sayyaf menangkap Maharudin, Farhan, dan Samiun ketika ketiganya tengah melaut dan memancing udang di Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah.
Sekitar pukul 23.58 waktu setempat, dua kapal kecil merapat dari bagian buritan dan tujuh orang bersenjata menaiki kapal tersebut.
Tiga WNI yang bekerja di Malaysia disandera kelompok Abu Sayyaf sejak September lalu.
- Alhamdulillah, Menlu Retno Sampaikan Kabar Terbaik soal Kasus Penyanderaan WNI di Luar Negeri
- Syukurlah, Tidak Ada Lagi WNI yang Disandera Abu Sayyaf
- Berita Duka, Seorang WNI Tewas dalam Baku Tembak di Filipina
- Dua Bom Meledak di Pusat Kota, Puluhan Tentara Jadi Korban
- WNI Kru Kapal Ikan Diculik di Gabon, Kemenlu Bilang Begini
- Abu Sayyaf Dikabarkan Minta Rp 8,4 M, Mahfud MD: Baru Dapat Informasi dari TV