Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Hermawan Seftiono mengungkapkan bahwa perkembangan isu BPA di Indonesia dan di Eropa sangat berbeda.
Hal itu diungkapkan Hermawan menanggapi isu bahaya Bisphenol A (BPA) terus bergulir di Indonesia.
"Kalau di luar negeri itu sebenarnya fokus awalnya pada botol bayi sih, cuma saya juga bingung kenapa di Indonesia kok tiba-tiba muncul malah spesifiknya ke galon," kata Hermawan Seftiono dikutip, Senin (3/2).
Dia mengatakan hingga saat ini belum ada laporan terkait masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan setelah mengkonsumsi air dari galon polikarbonat baik di Eropa maupun negara lain.
"Penggunaan polikarbonat di Eropa dan negara maju lain juga masih dikategorikan aman," ungkapnya.
Menurut Hermawan, sebaran informasi bahaya BPA yang dikapitalisasi dan diviralkan melalui media sosial.
Kepala Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Trilogi ini melanjutkan kondisi ini lantas membuat publik banyak yang salah memahami BPA dan galon polikarbonat.
Hermawan mengungkapkan penelitian yang dilakukan di Eropa dan Amerika fokus pada beberapa kemasan yang mengandung BPA. Hasilnya, sambung dia, kemasan-kemasan tersebut dinilai masih aman untuk menjadi wadah pangan karena kandungan BPA yang masih rendah.
Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Hermawan Seftiono mengungkapkan bahwa perkembangan isu BPA di Indonesia dan di Eropa sangat berbeda.
- Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat
- 100 Hari Kerja Kabinet Prabowo: Menteri BUMN Gandeng Kementerian UMKM, Menteri PKP & Kepala BPOM
- Equilab International Siap Dukung BPOM Peroleh Status WHO Listed Authority
- BPOM: Influencer Tak Berwenang Beri Label Approved pada Kosmetik
- Donald Trump Kembali Berkuasa, Para Pemimpin Eropa Tak Gembira
- Kolaborasi PNM dan BPOM Percepat Pertumbuhan UMKM Pangan