Curah Hujan Tinggi, Produksi Rumput Laut Anjlok
Sabtu, 18 Februari 2012 – 20:25 WIB
KENDARI - Di penghujung Januari hingga pertengahan Februari 2012, curah hujan tinggi di Sulawesi Tenggara. Cuaca ini sangat berpengaruh terhadap kualitas dan produktivitas rumput laut. Namun hal itu kata Ilyas tidak berpengaruh pada harga jual. Sampai saat ini Sinar 99 masih membeli dengan harga Rp 6.500 perkilogram dari petani. Sebenarnya di Surabaya penjualan bisa diatas Rp 10 ribu per kilogram. Hanya saja rumput laut dimaksud harus sudah berkualitas ekspor, sementara produksi dari petani seperti Wawonii, Sabangka, Ereke dan sekitarnya masih harus dikeringkan dan penyusutannya terjadi sampai 15 persen. "Makanya kami membeli hanya Rp 6.500, karena harus disortir dan dikeringkan kembali," ujarnya.
Seperti diungkapkan salah seorang pengusaha komoditi rumput laut, Ilyas - pemilik usaha Sinar 99- bila pengiriman rumput laut ke Surabaya terakhir hanya 15 ton untuk satu kontainer. Padahal normalnya sekali pengiriman bisa mencapai puluhan bahkan ratusan ton. "Ini akibat hujan, sehingga kualitas dan produksi turun," katanya.
Baca Juga:
Ilyas menjelaskan, pertumbuhan rumput laut akan terganggu bila hujan. Akibatnya, rumput laut yang biasa tumbuh panjang, kini menjadi kerdil. "Selain kualitas menurun, timbangannya juga berkurang," paparnya.
Baca Juga:
KENDARI - Di penghujung Januari hingga pertengahan Februari 2012, curah hujan tinggi di Sulawesi Tenggara. Cuaca ini sangat berpengaruh terhadap
BERITA TERKAIT
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi