Curahan Hati Kapolda Sulteng: Lolos Heli Maut tapi Kehilangan Sahabat
jpnn.com - JAKARTA - Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi lolos dari maut. Ia mengaku seharusnya berada dalam satu helikopter dengan 13 prajurit TNI yang jatuh di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (21/3) kemarin. Namun, ia terpaksa membatalkan keberangkatannya ke Poso lantaran menerima kunjungan kerja Komisi III DPR RI di Palu.
"Betul kemarin ada kunker komisi III jadi saya batal ikut," ujar Rudy saat dihubungi, Senin (21/3).
Rudy menerangkan, saat itu para prajurit TNI menjalankan misi menjadi tenaga perbantuan mendukung operasi Tinombala untuk kepolisian di Poso. Sebagai kepala operasi Tinombala, seharusnya Rudi ikut rombongan dan mengikuti pertemuan untuk membahas situasi di Poso.
Dia menyiratkan, sangat bersyukur lolos dari insiden maut itu. Meski begitu, ia ibarat menelan buah simalakama mengingat bahwa salah satu sahabatnya, Kolonel Syaiful Anwar tewas dalam insiden itu.
"Nyawa manusia itu takdir. Kalau sudah waktunya sudah ya sudah," ucapnya.
Rudy mengaku tidak memiliki firasat buruk sebelum awak helikopter berangkat dari Desa Napu menuju Kecamatan Pesisir Poso, Poso, Sulawesi Tengah. Tak sedikit pun terbesit kekhawatiran di hatinya. "Tidak ada. Biasa saja," ujarnya.
Dia lantas mengisahkan persahabatannya pada masa lampau dengan almarhum Kolonel Syaiful yang menjabat sebagai Danrem Todulaku.
"Danrem itu sahabat saya, saat dia Danbatalon 714 saya Kapolres Poso kami kerap bekerja sama," ujarnya.
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru
- Ini Kesimpulan Polisi soal Mahasiswi UPI Tewas di Gedung Gymnasium
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi