Curahan Hati Siswi yang Jadi Korban Pencabulan Kepsek, Makin Takut Masuk Sekolah
jpnn.com, SURABAYA - Kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa siswi SMK Tanwir ARN (19) saat ini ditangani Polrestabes Surabaya. Peristiwa yang diduga dilakukan kepala sekolah tersebut meninggalkan trauma yang mendalam bagi siswi tersebut.
ARN mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Desember 2019. Ketika itu, kondisi sekolah sedang tidak ada pelajaran. Dia berniat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (ekskul).
“Saya ke sekolah urusan ekskul. Sebelumnya ekskul enggak pernah di sekolah. Sekitar tiga sampai empat hari sebelum tahun baru,” kata ARN.
Saat tiba di sekolah, ARN dipanggil sang kepsek yakni AF yang tengah berada di halaman. ARN pun langsung mendekat dan berbincang dengan terduga.
“Saya ngobrol berdua sama si Bapak (kepala sekolah, red)," tutur ARN.
Saat diajak ngobrol itulah, AF kemudian melancarkan aksinya dengan mencoba membuka paksa baju ARN. Ketika itu, korban berusaha keras untuk kabur, tetapi tidak berdaya.
“Pelecehan di ruang kepsek. Saya ditindih, jendela tak bisa dipecahkan. Pintunya juga dikunci. Saya nggak tahu itu istilahnya apa. Pengacara saya bilang termasuk penyekapan,” tambar ARN.
Setelah kejadian pelecehan seksual tersebut, ARN mengalami trauma yang mendalam. Dia bahkan tidak berani berkunjung ke sekolah karena takut bertemu dengan AF.
Peristiwa yang diduga dilakukan kepala sekolah tersebut meninggalkan trauma yang mendalam bagi siswi korban pencabulan.
- Detik-Detik Oknum Guru Cabuli Murid yang Jualan Bakso, Astaga
- Oknum Guru di Gorontalo Jadi Tersangka Setelah Setubuhi Murid Sendiri Berkali-Kali
- Rekaman Video Perbuatan Asusila Terhadap Murid Beredar, Seorang Guru di Gorontalo Ditangkap
- Delapan Santri di Ponpes Rohul Dicabuli Guru, Astaga
- Begini Modus Pimpinan Ponpes di Karawang Mencabuli Puluhan Santriwati
- Guru Honorer di Pesantren Jayapura Cabuli 5 Santrinya