Curhat di Depan Hakim, Mata Ariel Berkaca-kaca
Buat Sendiri Nota Pembelaan Tiga Lembar
Jumat, 14 Januari 2011 – 06:32 WIB

Ariel Peterpan saat hendak membacakan pembelaannya dalam persidangan di Pengadilan Negeri Bandung, Kamis (13/1). Foto: Ramdhani/Radar Bandung
BANDUNG – Sidang lanjutan kasus video mesum Ariel Peterpan dengan agenda pembacaan pembelaan, benar-benar dimanfaatkan sang terdakwa Ariel untuk menuangkan isi hatinya. Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, kemarin, Ariel mengaku telah menjadi korban kebrutalan hak privasi. Sementara itu, kuasa hukum Ariel, Afrian Bondjol yang akrab disapa Boy, mengaku dalam nota pembelaan yang setebal 107, 3 lebar diantara merupakan ungkapan hati pelantun 'Topeng'. "Klien kami juga membuat sendiri nota pembelaan sebanyak tiga lembar. Dalam tiga lembar nota pembelaan tersebut berisi tentang jeritan hati seorang Ariel," ujar Boy.
‘Curhat’ pacar Luna Maya itu dituangkan dalam tiga lembar pembelaan yang ditulisnya sendiri dan dibacakan langsung di depan Majelis Hakim di PN Bandung, Kamis (13/1). Sesaat sebelum membacakan nota pembelaan, tampak mata Ariel berkaca-kaca.
Baca Juga:
Usai sidang, vokalis Peterpan itu mengaku hanya bisa pasrah dan berdoa. "Cuma bisa pasrah dan menunggu tanggapan majelis hakim. Saya juga cuma bisa berdoa," ujar Ariel.
Baca Juga:
BANDUNG – Sidang lanjutan kasus video mesum Ariel Peterpan dengan agenda pembacaan pembelaan, benar-benar dimanfaatkan sang terdakwa Ariel
BERITA TERKAIT
- Data Resmi BKN Jumlah PPPK Paruh Waktu dari Seleksi Tahap 1, Lebih Banyak
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional