Curhat Honorer K2: Kami Hanyalah Budak!

jpnn.com - JAKARTA - Honorer kategori dua (K2) merasa selama ini telah diperbudak. Kalau dulu perbudakan dilakukan zaman Kompeni Belanda, sekarang oleh pemerintah .
"Kami ini ibarat budak pemerintah. Tenaga kami dikuras tapi gaji yang diberi hanya 100 ribu hingga 300 ribu rupiah per bulan," kata Korwil Forum Honorer K2 Cirebon Wardi kepada JPNN, Senin (23/11).
Dia menyebutkan, di Cirebon, honorer K2 menempati posisi penting di masing-masing instansi. Itu karena sejak 2010 hingga sekarang tidak ada rekrutmen CPNS baru.
"Mau ambil dari mana posisi PNS yang pensiun. Ambil PNS baru tidak ada rekrutmen, terpaksa honorer K2 yang tampil di depan. Tapi, tugas kami layaknya PNS, gajinya kecil. Itu sebabnya kami ini ibaratnya seperti budak pemerintah," tuturnya.
Dia menambahkan, kalau pemerintah tidak memperhatikan nasib honorer K2 lagi, sama saja telah menjajah anak negeri sendiri. (esy/jpnn)
JAKARTA - Honorer kategori dua (K2) merasa selama ini telah diperbudak. Kalau dulu perbudakan dilakukan zaman Kompeni Belanda, sekarang oleh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahim Akbar Ormas Islam
- Modena Pure Hub Dukung Gerakan Refill & Daur Ulang Plastik di CFD Sudirman
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru