Curhat Lagi, SBY Bela Anas
Salahkan Media dalam Pemberitaan Nazaruddin
Selasa, 12 Juli 2011 – 06:27 WIB
JAKARTA -- Pidato Susilo Bambang Yudhoyono, tadi malam (11/7), soal carut-marut Partai Demokrat dan tuduhan M. Nazaruddin dianggap belum memenuhi harapan publik. Dalam penjelasan yang disiarkan televisi secara live tersebut, ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu terkesan lebih banyak mencari kambing hitam daripada membeberkan langkah konkrit pembenahan internal partainya.
"Tidak ada efek kejut bagi publik yang cukup meyakinkan bahwa Partai Demokrat tengah berbenah. Secara eksternal, penjelasan SBY tidak memuaskan," kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, kemarin (11/7).
Baca Juga:
Burhan --begitu dia biasa disapa, mencontohkan SBY yang malah menyalahkan media massa yang telah menjadikan BlackBerry Messenger (BBM) dan SMS dari orang yang "mengaku" Nazaruddin sebagai judul dan headline. SBY, lanjut dia, juga menyebut adanya pihak-pihak yang ingin memancing di air keruh dan menjadi penumpang gelap dalam kasus Nazaruddin. "Seandainya SBY mengumumkan pemecatan Nazaruddin, karena sudah offside dan melanggar AD/ART, pasti publik akan mengapresiasi," ujar Burhan.
Secara internal, lanjut Burhan, pidato SBY telah menutup peluang bagi pihak-pihak yang bermimpi hendak menggulirkan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menggulingkan Anas Urbaningrum selaku ketua umum Partai Demokrat.. Wacana KLB kepengurusan Anas muncul tak terlepas dari kedekatan mantan ketua umum HMI (Himpuna Mahasiswa Islam) itu dengan Nazaruddin. Bahkan, sebagian dana politik Anas disebut berasal dari Nazaruddin. "Dengan penegasan SBY, usaha KLB, praktis sulit direalisasikan," kata Burhan.
JAKARTA -- Pidato Susilo Bambang Yudhoyono, tadi malam (11/7), soal carut-marut Partai Demokrat dan tuduhan M. Nazaruddin dianggap belum memenuhi
BERITA TERKAIT
- DKPP Periksa Ketua-Anggota KPU, Ini Perkaranya
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
- Agenda HUT PDIP Tidak Mundur Meski Hasto Menghadapi Persoalan di KPK
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi