Curhat Pasien Kanker di Fuda Cancer Hospital, Guangzhou, Tiongkok
Diberi Pilihan Terapi meski Kanker Sudah Stadium Lanjut
Minggu, 04 Maret 2012 – 00:40 WIB

CERIA : Maria Bernadeth (tengah) bersama temannya, Thoe Ing Sen (kiri) dan Chow Mu Jing. Foto : Anda Marzudinta/JAWA POS
"Dengan cara tersebut, diharapkan sel-sel kanker mati. Tetapi, jaringan sehat di sekitar benjolan tidak terpengaruh," jelas dr Lizhi Niu PhD, pakar cryosurgical ablation (CSA), setelah peresmian gedung baru Fuda Cancer Hospital, Jinan School of Medicine, yang dihadiri Menkes dr Endang Rahayu Sedyaningsih, Sabtu (25/2).
Prof dr Kecheng Xu, chief executive president Fuda Cancer Hospital, menambahkan, yang diupayakan tim dokternya adalah mengendalikan kanker. "Kanker menjadi ancaman besar di mana-mana. Kami terus berupaya mengendalikan penyakit ganas itu," tegasnya.
Ketika menjalani cryosurgery, Maria harus dianestesi total. "Waktu sudah sadar, saya masih sesak, ada slang di mana-mana. Empat sampai lima hari kemudian, rasanya sudah enakan," tutur dia.
Kalau dirasakan, efek sampingnya, menurut Maria, sakit setelah operasi. Tapi, selera makan masih ada. Beberapa saat kemudian, dilakukan USG dan rekam irama jantung (elektrokardiografi/EKG). "Hasilnya, kata dokter, bagus. Artinya, kanker terkendali," ujarnya.
Divonis kanker stadium lanjut bak terkena pukulan supertelak. Bikin shock, bingung, dan sedih. Nah, pasien seperti itu butuh pendekatan personal
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu