Curhat Pasien Kanker di Fuda Cancer Hospital, Guangzhou, Tiongkok
Diberi Pilihan Terapi meski Kanker Sudah Stadium Lanjut
Minggu, 04 Maret 2012 – 00:40 WIB
"Waktu itu, Maret 2011, payudara kanan saya baru ketendang cucu. Saya konsultasikan sekalian waktu kontrol darah tinggi. Eh, sama dokternya disuruh mamografi," ujarnya.
Hasil mamografi menunjukkan kanker payudara. Diperkirakan kanker itu sudah stadium 4 dan dia harus menjalani operasi pengangkatan payudara.
Desi lantas dirujuk ke RS Kanker Dharmais. Saat diminta periksa darah, Desi lupa puasa dan menunda-nunda pemeriksaan tersebut. "Suatu kali, saya menghadiri resepsi pernikahan keponakan saya dan bertemu teman lama. Oleh dia, saya diantar ke sebuah klinik yang menjanjikan kesembuhan," ucapnya.
Desi lantas menjalani paket kemoterapi herbal selama sepuluh hari dengan tarif sekitar Rp 30 juta. "Yang saya kurang sreg, di klinik itu tidak ada dokter jaganya. Tapi, saya jalani saja, kan telanjur bayar," ucap dia.
Divonis kanker stadium lanjut bak terkena pukulan supertelak. Bikin shock, bingung, dan sedih. Nah, pasien seperti itu butuh pendekatan personal
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408