Curhat Perajin Tempe Soal Harga Kedelai hingga Omzet Anjlok
Hal ini berdampak kepada harga kedelai impor di tingkat perajin menjadi berkisar sebesar Rp 11.631,00 per kilogram.
Ngatiman berharap pemerintah cepat mengembalikan harga normal kedelai.
Kendati demikian, Ngatiman tidak menaikan harga tempe, yakni Rp 10 ribu per papan, hanya saja dia sedikit memperkecil ukurannya.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan pihaknya memiliki perhitungan sendiri.
Menurut Oke, puncak kenaikan harga kedelai diprediksi tertinggi pada Mei 2022 dan kemungkinan akan menyentuh Rp 12 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga kedelai harus dihadapi. Jika memang harus dinaikkan, maka naikkan, sebaliknya kalau turun, maka turunkan," tegas Oke.
Oke menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang merumuskan solusi terbaik dalam persoalan tuntutan perajin tahu dan tempe akibat dari kenaikan harga kedelai.(mcr28/jpnn)
Salah seorang perajin tempe di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengeluhkan harga kedelai impor yang terus merangkak naik.
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025
- F-PAN Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Mengatasi 10 Tantangan Ekonomi di 2024
- Ekonom Sebut Dampak PPN 12% Bakal Memukul UMKM
- Aqua Berangkatkan 30 Marbut Masjid Umrah