Curhat Presiden Palestina kepada Vladimir Putin: Kami Tidak Percaya Amerika
jpnn.com - Pemimpin Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa pihaknya tidak percaya Amerika Serikat bisa jadi mediator netral dalam perundingan damai dengan Israel.
“Kami tidak memercayai Amerika dan Anda tahu posisi kami. Kami tidak memercayai mereka, kami tidak bergantung padanya, dan kami tidak akan pernah menerima asumsi bahwa Amerika adalah satu-satunya pihak yang dapat menyelesaikan masalah ini," kata Abbas kepada Putin dalam pertemuan di sela-sela konferensi internasional di Kazakhstan baru-baru ini.
Abbas mengatakan bahwa AS dapat memainkan peran perdamaian bersama-sama dengan negara lain. "Karena mereka adalah negara yang hebat, tetapi kami tidak akan pernah menerimanya sebagai satu-satunya,” tambah dia.
Pernyataan Abbas mencerminkan rasa frustrasinya terhadap AS, yang telah mundur dari peran mediasi yang dulu intens antara Israel dan Palestina.
Sebaliknya, Washington telah mengalihkan fokusnya ke isu-isu global mendesak lainnya seperti perang di Ukraina, hubungan dengan China dan kesengsaraan ekonomi.
Komentar itu juga mengikuti krisis kepercayaan antara Palestina dan AS setelah pemerintahan Trump memotong dana untuk Palestina dan mengejar kebijakan yang dipandang menguntungkan bagi Israel, termasuk memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem.
Presiden AS Joe Biden telah memulihkan dana, tetapi tetap mempertahankan kedutaan di Yerusalem. Dia juga belum berusaha untuk memulai kembali pembicaraan damai, dengan fokus pada tujuan yang lebih sederhana seperti meningkatkan ekonomi Palestina.
Duduk di Astana menandai pertemuan tatap muka pertama antara Abbas dan Putin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari. Pembacaan Palestina dari pertemuan para pemimpin tidak menyebutkan perang yang sedang berlangsung.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap Amerika Serikat dalam pembicaraan dengan Vladimir Putin
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza