Curhat SBY Dinilai Karena Minim Prestasi

Curhat SBY Dinilai Karena Minim Prestasi
Curhat SBY Dinilai Karena Minim Prestasi
 "Kita melihat tidak ada yang terlalu serius. Bagi saya pribadi dan ini yakinlah bagi kita semua, politik dan demokrasi itu lima tahunan," kata Pram "sapaan Pramono Anung" yang kini menjabat wakil ketua DPR tersebut di gedung parlemen.

Pemberian dukungan kepada siapa pun untuk tampil di pentas nasional, tegas Pram, harus dilakukan pada saat Pemilu dan Pilpres 2014. Mekanisme itu harus digunakan semua warga negara. "Kalau ada orang yang ingin menurunkan di tengah jalan, saya melihat tidak ada mekanisme yang bisa digunakan," ujar mantan Sekjen DPP PDIP (periode 2005-2010) itu.

Pram menduga, kekhawatiran SBY tersebut lebih dipicu kondisi internal koalisi pemerintahan sendiri. Ditambah lagi, hampir selama sembilan bulan terakhir, pilar politik utama Presiden SBY di DPR, yakni Partai Demokrat, dihantam masalah serius.

"Hampir setiap hari ada pemberitaan (negatif) yang tidak pernah putus (terkait dengan Partai Demokrat, Red). Karena itu, SBY merasa partai yang dia bangun tidak memberikan dukungan kepada presiden," ujarnya.

JAKARTA - Ketua Setara Institute Hendardi menyindir kekhawatiran SBY atas isu penggulingan dan ancaman pada keluarganya, sebagai ilusi pemimpin yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News