Curiga Ada Permainan, Peserta Seleksi Ancam Gugat Pansel KPK
jpnn.com - JAKARTA - Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK dinilai tidak transparan dalam melaksanakan tahapan pemeriksaan administrasi. Pasalnya, Pansel tidak menjelaskan alasan mengapa lebih dari setengah pendaftar dinyatakan tidak lolos dari tahapan tersebut.
Salah satu yang mempertanyakan kinerja Pansel adalah mantan Auditor BPKP DKI Jakarta, Sudirman. Pria yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi itu menuntut penjelasan dari pihak Pansel.
"Surat, secara email tadi sudah disampaikan langsung, surat untuk Pansel KPK, ketua Pansel bahwa saya meminta klarifikasi atas tidak lulusnya saya. Karena apa? Karena saya 25 tahun sebagai auditor," kata Sudirman ditemui usai bersaksi sebagai ahli di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jakarta, Rabu (8/7).
Sudirman merasa sudah menyerahkan semua berkas administrasi yang diminta kepada Pansel. Karenanya, dia merasa keputusan ada yang tidak beres dengan mekanisme seleksi di Pansel.
Apalagi, setelah pengumuman peserta yang lolos, dia melihat banyak calon dengan disiplin keilmuan yang tidak relevan dengan tupoksi KPK.
"Kenapa saya tidak lulus, kurang lebih 15 orang yang jurusan, spesifikasinya, ijazahnya, insiyur teknik, yang jauh dari kriteria hukum, keuangan, perbankan maupun ekonomi. Kenapa mereka bisa lulus administrasi?" ujarnya.
Hal ini membuat Sudirman curiga adanya permainan di balik proses seleksi administrasi. Dia pun siap mengambil langkah hukum jika pihak Pansel tidak sanggup memberi penjelasan yang lengkap.
"Kalau jawaban (dari pansel) tidak memuaskan, saya akan gugat pansel," tegasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK dinilai tidak transparan dalam melaksanakan tahapan pemeriksaan administrasi. Pasalnya, Pansel tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ini Lho Isi Surat JAD soal Teror Bom Panci di Kampus Unpar, Cermati Kalimatnya
- Gus Imin Dukung Kemenag Bentuk Dirjen Pondok Pesantren
- Mengenal Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya di Hari Pahlawan
- Begini Penjelasan Ahli Hukum Bisnis soal Kerja Sama PT Timah dengan Swasta
- Nihayatul Wafiroh Kecam Perkosaan Disertai Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
- Heboh, Surat Kaleng Ancaman Bom Beredar di Kampus Unpar Bandung