Curiga Airlangga Bisa Terpilih karena Lobi Khusus
jpnn.com, JAKARTA - Penetapan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar masih menjadi sorotan sejumlah pihak, bukan hanya dari internal partai itu sendiri.
Direktur Eksekutif Political Review (IPR) Ujang Komarudin menganggap dipilihnya Airlangga merupakan hal yang janggal.
Pasalnya, penunjukan Airlangga menggantikan Setya Novanto terkesan sudah disusun untuk disetujui sebagai Ketum Partai Golkar.
"Saya bacanya begini, ketika kasus hukum itu berhenti di Novanto, katakanlah Golkar ingin memperbaiki citra dirinya, muncullah Airlangga. Nah munculnya Airlangga bukan karena faktor dianggap orang bersih, bukan hanya itu," kata Ujang di Jakarta, Minggu (17/12).
Ujang menduga, pemilihan Airlangga sudah disusun oleh kader Golkar saat Pleno, Rapimnas dan Munaslub.
Jauh sebelum itu, menurut dia, Airlangga sudah melobi semua pihak terkait jabatan strategis yang bisa dijangkau oleh Partai Golkar.
"Saya yakin, kenapa begitu cepat diputuskan Airlangga satu-satunya calon yang tinggal diputuskan dalam rapimnas dan munaslub. Itu artinya yang waktu pleno sudah deal semua. Ibarat politik, siapa dapat apa, kapan dan bagaimana," jelas Ujang.
Jabatan tersebut, yang sudah pasti antara lain adalah Ketua DPR RI, Ketua Fraksi, Sekretaris Fraksi, dan Sekjen Golkar.
Sejumlah pihak mempertanyakan terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang begitu cepat melalui pleno.
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Nilai Transaksi di Program EPIC Sale Mencapai Rp 14,9 Triliun
- Transaksi Program BINA Diskon 2024 Tembus Rp 25,4 Triliun, Ini Harapan Menko Airlangga
- Penyaluran Jauh Lampui Target, Akses KUR Diperluas Hingga 2 Juta Debitur Baru
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif