Curiga Dana Kompensasi jadi Alat Penguasa Galang Suara
Minggu, 05 Mei 2013 – 23:02 WIB

Curiga Dana Kompensasi jadi Alat Penguasa Galang Suara
JAKARTA - Wakil Bendahara Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo menilai proposal Dana Kompensasi Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang diusulkan pemerintah tidak layak untuk disetujui DPR. Alasannya, proposal pemerintah itu jika disetujui sangat rawan diselewengkan. Dalam proposal Dana Kompensasi itu, sambung Bambang, juga ada program yang sama dan serupa dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga miskin. Kekuatan-kekuatan politik di DPR tentu saja akan belajar dari pengalaman menjelang Pemilu 2009.
"Selain karena sejumlah program dalam proposal itu sudah terakomodasi dalam Anggran Pendapatan dan Belanja Negara 2013, ada potensi penyalahgunaan untuk kepentingan politik menuju tahun Pemilu 2014," ujar Bambang di Jakarta, Minggu (5/5).
Selain itu, menurut Bambang, pemerintah belum becus mengelola BBM bersubsidi. Sebab, jumlah BBM subsidi yang diselundupkan terbilang sangat besar volumenya. Karena itu, proposal dana kompensasi yang akan dimasukan dalam APBN Perubahan 2013 tidak memenuhi persyaratan untuk diterima.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Bendahara Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo menilai proposal Dana Kompensasi Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi
BERITA TERKAIT
- Di Kongres ke VI Demokrat, AHY Kenang Ditinggal Koalisi Perubahan
- Pilkada Kabupaten Serang Diulang, Ratu Zakiyah-Najib Batal Menang
- Aklamasi, AHY Jadi Ketum Demokrat Lagi, SBY Ketua Majelis Tinggi
- Megawati Keluarkan Surat Tugas Baru, Basarah dan Ronny Talapessy Jadi Jubir
- Tanggapi Aksi #IndonesiaGelap, PSI: Menurut Data, Indonesia Sangat Cerah
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!