Curiga Kabar Jokowi Disadap Hanya Pengalihan Isu
JAKARTA – Pernyataan petinggi PDI Perjuangan terkait penyadapan dan teror terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus menuai tanggapan. Koordinator Solusi Pemuda Indonesia Muhammad Faidzin menilai PDI Perjuangan tengah mengukuhkan posisi mereka sebagai korban dalam pertarungan politik menuju 2014.
"Untuk menutupi kegagalan kelola konflik internal yang menyita perhatian publik, maka berbagai isu dilemparkan. Mulai dari penyadapan dan teror terhadap Jokowi, hingga tudingan ada pihak lain yang terus menyerang PDI-P," ujar Faiz kepada wartawan, Selasa (25/2).
Dikatakan, jika dugaan penyadapan langsung dilaporkan kepada polisi, permasalahannya menjadi terang. "Kalau tidak, maka apa yang disampaikan malah dikesankan sebagai pengalihan isu," kata alumni PMII ini.
Faiz mengkhawatirkan, isu dan tudingan yang dilontarkan petinggi PDI-P akan menjadi kontra-produktif.
Politisi Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla menegaskan bahwa penyadapan adalah sesuatu yang tidak bisa diterima. Ia menyarankan kalau Jokowi merasa terganggu, sebaiknya segera laporkan ke pihak berwenang.
“Ini bukan hanya terkait penyadapan, tetapi Jokowi dianggap sebagai calon presiden potensial. Jadi ada kepentingan di sana. Saya menangkap ada nuansa politis di sana,” ujar Ulil ketika diwawancarai via telepon selulernya, Selasa (25/2).
Ulil mengatakan bila ingin menghentikan politisasi seperti ini, pihak berwenang sebaiknya memang harus mencari siapa yang menjadi pelaku penyadapan tersebut. Ia pun mengingatkan Jokowi tidak mengeluh di media, jika tak mau melaporkan kepada penyadapan kepada pihak yang berwenang.
“Tapi kan Jokowi tidak mau melapor. Kalau tidak mau melapor, jangan mengeluh di media massa dong, seolah menikmati ini sebagai isu politik. Ini kan nggak bener. Mengeluh di media massa bisa menjadi komoditas politik," papar Ulil. (boy/jpnn)
JAKARTA – Pernyataan petinggi PDI Perjuangan terkait penyadapan dan teror terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus menuai tanggapan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menkop Ajak Forkom KBI Songsong Tahun 2025 Sebagai Hari Koperasi Internasional
- Nihayatul Wafiroh Instruksikan Kader Perempuan Bangsa Proaktif Mitigasi Bencana
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Refleksi Akhir 2024 Terkait Maritim Indonesia, Ada Tantangan dan Peluang di Laut Natuna Utara
- Gelar Simposium Koperasi Indonesia, Forkom KBI Ingin Regulasi yang Dorong Pertumbuhan
- MenPAN-RB Rini: Semua Honorer TMS Diikutkan Seleksi PPPK 2024 Tahap 2