Curiga Kompensasi BBM Hanya jadi Alat Politik Penguasa
Selasa, 30 April 2013 – 21:15 WIB

Curiga Kompensasi BBM Hanya jadi Alat Politik Penguasa
Namun menurut ekonom yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PAN ini, menaikkan harga BBM bersubsidi yang diikuti kompensasi berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) bukan solusi yang terbaik secara ekonomi dan politik. Menurutnya, lebih tepat jika pemerintah tidak memberikan subsidi BBM ke kalangan mampu dan berada.
Baca Juga:
"Saya menyarankan, cabut subsidi dan kurangi konsumsi BBM bersubsidi dari orang kaya saja. Caranya bisa melalui cukai, melalui kenaikan harga tidak langsung atau bisa juga melalui kombinasi dengan teknologi informasi, yang mirip voucher pulsa handphone," katanya.
Mantan anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu menilai pemberian BLT yang diklaim pemerintah untuk menolong rakyat miskin, ternyata terbukti tidak efektif di lapangan. "BLT akhirnya hanya menjadi alat politik," pungkasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Ekonom Dradjad H Wibowo menilai konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang berlebihan sudah mulai membahayakan stabilitas ekonomi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- KAI Logistik Optimalisasi Layanan Pra-Purna Angkutan BBM/BBK
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara
- Pelindo Siapkan Solusi Jangka Panjang Agar Macet Horor di Tanjung Priok Tak Terulang
- Bea Cukai Makassar Kawal Ekspor Perdana 22 Ton Gurita Beku Asal Bantaeng ke Meksiko
- Sosok Kartini Masa Kini, Pendiri Bank Sampah Bukit Berlian