Curiga Kompensasi BBM Hanya jadi Alat Politik Penguasa
Selasa, 30 April 2013 – 21:15 WIB
Namun menurut ekonom yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PAN ini, menaikkan harga BBM bersubsidi yang diikuti kompensasi berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) bukan solusi yang terbaik secara ekonomi dan politik. Menurutnya, lebih tepat jika pemerintah tidak memberikan subsidi BBM ke kalangan mampu dan berada.
Baca Juga:
"Saya menyarankan, cabut subsidi dan kurangi konsumsi BBM bersubsidi dari orang kaya saja. Caranya bisa melalui cukai, melalui kenaikan harga tidak langsung atau bisa juga melalui kombinasi dengan teknologi informasi, yang mirip voucher pulsa handphone," katanya.
Mantan anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu menilai pemberian BLT yang diklaim pemerintah untuk menolong rakyat miskin, ternyata terbukti tidak efektif di lapangan. "BLT akhirnya hanya menjadi alat politik," pungkasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Ekonom Dradjad H Wibowo menilai konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang berlebihan sudah mulai membahayakan stabilitas ekonomi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 19 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PNM Siapkan Nasabah Terbaik Terjun di Pasar Digital lewat Mekaarpreneur
- IDXSTI Hadirkan AI untuk Pelaporan Keberlanjutan Emiten
- Telkomsel Gelar Program Poin Gembira Festival, Hadiahnya Menggiurkan
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Cluster Louise di Summarecon Serpong Dipasarkan Mulai Rp 3,6 Miliar, 48 Unit Ludes Terjual