Curiga Penetapan Tersangka Korupsi Heli AW 101 Bermuatan Politis
jpnn.com, JAKARTA - Penetapan tersangka korupsi pengadaan helikopter Augusta Westland (AW) 101 menyisakan banyak pertanyaan.
Menurut praktisi hukum pidana dari Universitas Al Azhar Indonesia Suparji Ahmad, penetapan tersangka itu bermuatan politis. Sebab, analisis kerugian negara saja belum terlihat.
"Tidak boleh direka-reka sehingga terlihat ada unsur korupsi," kata Suparji, Kamis (8/6).
Dia mengatakan, seharusnya yang melakukan analisis atau perhitungan kerugian negara adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Tapi, ini setelah investigasi singkat Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan tegas mengatakan bahwa telah terjadi penyimpangan," ujar Suparji.
Menurutnya, upaya Panglima melakukan 'bersih-bersih' di internal TNI ini patut diapresiasi. Hanya saja, dia mengatakan, hendaknya upaya itu dilakukan proporsional.
Sebab, jika tidak proporsional dikhawatirkan dapat mengganggu solidaritas di internal TNI.
"Suka atau tidak suka, suasana berkompetisi di antara kubu TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Darat memang tidak bisa dihindari sejak lama," paparnya.
Penetapan tersangka korupsi pengadaan helikopter Augusta Westland (AW) 101 menyisakan banyak pertanyaan.
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral
- Warga Timor Tengah Selatan Serahkan Senjata & Peluru Aktif ke Korem Wira Sakti