Curiga Proyek RFID Cuma Dijadikan Lahan Korupsi
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan menilai rencana penerapan pembatasan penjualan solar bersubsidi di wilayah Jakarta dan jalan tol untuk mengurangi subsidi BBM merupakan kebijakan yang bodoh. Alasannya, karena kebijakan itu dipastikan tidak akan efektif.
"Kalau ingin efektif, cabut saja subsidi BBM dan alihkan pada pembangunan infrastruktur, sistem angkutan umum dan industri," katanya di Jakarta, Senin (4/8).
Tigor justru memertanyakan kebijakan itu. Sebab, sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pemasangan radio frequency identification (RFID) bagi kendaraan roda empat di DKI sebagai alat kontrol atau pencatat konsumsi BBM subsidi.
Tigor pun curiga ada unsur penyelewengan karena pemasangan RFID menjadi proyek mubazir. "Alat kontrol RFID kan sudah dipasang sejak tahun lalu, kenapa tidak gunakan itu untuk pengendalian," ujarnya.
Karenanya Tigor mengharapkan aparat penegak hukum perlu segera turun tangan guna melakukan penyelidikan. Dengan demikian, anggaran negara tidak terus menerus tersedot hanya untuk kepentingan oknum kelompok tertentu maupun oknum-oknum secara pribadi.
“Proyek RFID rupanya proyek korupsi. Ayo KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) periksa proyek RFID Kementerian ESDM (Energi dan Sumberdaya Mineral, red)," katanya.(gir/jpnn)
JAKARTA - Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan menilai rencana penerapan pembatasan penjualan solar bersubsidi di wilayah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living